Minggu, 02 Juni 2013

Cinta = Air Mata 2 (Cerita Pendek)


Cinta = Air Mata 2 (Cerita Pendek)
Salam hangat untuk keluarga Indonesia, kayak acara TV.
Lanjut, hari yang cerah ini (semoga itu juga yang terjadi pada hari Anda :-)) Aku akan menceritakan sebuah cerita. Cerita apa? Cerita yang pendek tentunya, namanya juga cerita pendek.
Cerita yang akan saya ceritakan ini mungkin agak menyedihkan :-( tapi tidak sampai membuat kalian terbuai sedih kok. Tidak perlu basa-basi lagi, lansung saja kita simak ceritanya namun saya ingatkan lagi, ketika ada kalimat dalam kurung seperti ini => (kalimatnya), maka itu adalah kalimat lansung dari pengarang, yang tidak lain adalah JUSTANG. Sudah pada tahu kan.
Cerita ini berjudul "Cinta = Air Mata 2". Oh iya, sudah pada baca kan cerita sebelumnya dengan judul yang sama tanpa "2" . "Cinta = Air Mata" ini Anda wajib baca sebelum membaca cerita berikut ini meskipun tidak ada hubungannya


Matahari telah menampakkan wajahnya yang cerah ceria siap memancarkan jutaan sinarnya kepada dunia yang berumput ini. Awan putih nan jernih berjalan seakan mengikuti nada irama yang bersenandung di langit-langit.
Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi sepasang dua ingsang yang saling bercumbu mesra di bawah langitnya dunia. Mereka adalah Roma dan Julia (ini bukan kisah Romeo & Juliet, jadi ngga usah sok mikir ke situ). Roma si cowok tampan nan berkharisma dan Julia si gadis cantik nan anggun. Mereka memang pasangan yang serasi.
Kebahagiaan mereka ternyata tak berlampau lama. Roma yang merupakan cowok perantau asal Italia terpaksa harus kembali ke kampung halamannya meninggalkan Julia dalam waktu yang begitu lama sendirian di kota kecil di Indonesia.  Hal ini terjadi karena sang ibunda Roma mengalami sakit keras. Julia yang masih memiliki banyak kegiatan yang penting di Indonesia terpaksa tidak ikut dengan Roma menuju ke Italia (kasiaaannnnn).
Ketika bulan purnama menjulang di langit, gonggongan anjing yang semakin riuh mengantar kepergian Roma menuju tempat peristirahatannya (bukan yang terakhir pemirsa), yaitu Italia. Air mata tak kuasa terjatuh bak hujan di pelipih kanan dan kiri Roma, ia seakan tak rela meninggalkan Julia sendiri. Julia yang saat itu memakai pakaian mewah ala artis Hollywood pun tak ragu membasahi pakaiannya dengan air mata yang membanjiri mata sinarnya itu (lebay banget deh).
"Julia, kamu adalah hidupku dan selalu seperti itu. Aku akan kembali dengan segera. Tunggu aku". Seperti itulah kata-kata terakhir sebelum Roma dengan rasa sendu meninggalkan Julia sendiri (sok romantis banget deh). Dengan lambaian tangan Roma pun naik ke atas pesawatnya.
***
Satu bulan telah berlalu, kepergian Roma ke Italia menjadi saat yang menyedihkan bagi Roma sendiri (terus bagaimana dengan Julia? Tenang pemirsa, kita lihat dulu Roma di Italia). Roma yang tinggal di sebuah kota besar di Italia menanti kesembuhan sang ibunda yang terlampau lama. Ibunda Roma yang menderita penyakit jantung kronis itu ternyata sulit disembuhkan. Namun, ketika waktu telah berbicara, keadaan ibunda Roma mulai terlihat membaik (horeeee, ngga usah senang gitu pemirsa, biasa aja).
Melihat kondisi ibunya yang terlanjur membaik, Roma memohon izin untuk kembali ke Indonesia.  Sebenarnya ia tidak tega tapi ibunya pun tak mempersoalkan hal itu dan mengizinkan untuk Roma melakukan kehendaknya. Keadaan keuangan Roma yang ternyata mulai menipis juga menjadi persoalan besar baginya. Ia tampak kebingungan mencari uang untuk biaya kembali ke Indonesia. Akhirnya dengan terpaksa ia meminjam uang ke sepupunya karena ia pikir keluarga dekat yang ia miliki hanyalah sepupu. Merupakan anak tunggal dan ayah telah tiada beberapa tahun yang lalu membuat ia menjadi pria tak beruang. Hanya sepupu yang ia miliki yang mampu merawat ibunya.
Bantuan sepupunya itu akhirnya pula membaca Roma kembali ke Indonesia menemui cinta sejatinya Julia. Waktu perjalanan yang cukup lama menjadi rasa yang tak terduga bagi Roma yang tak sabar melihat sinaran mata dan pancaran wajah cantik Julia.
Roma pun sampai di bandara. Namun ada tampak aneh saat ia sampai, Julia sama sekali tak memperlihatkan tubuhnya yang mungil itu di bandara meski Roma telah mengirimkan pesan kepadanya bahwa ia akan segera kembali ke Indonesia. Membawa koper besar Roma terlihat kecewa dan kemudian lari bak pelari maraton yang sedang berlomba menuju ke rumah Julia. Setibanya ia, perasaan kecewa kembali keluar tak kala Julia telah pindah dari rumah yang lamanya.
Roma mulai tampak kebingungan mencari jejak Julia. Ia kemudian mencari satpam yang pada saat itu sedang menjalani tes psikologi, ia hanya bertanya pada satpam mengenai jam (loh, kayak penting banget deh).  Setelah itu, ia kemudian berjalan seperti pengemis yang sedang konser di depan lampu merah (perasaan itu pengamen deh, tapi ngga apa-apa lah, kita lanjutkan saja ceritanya). Kakinya sangat lelah namun tangannya masih sempat melambai kepada supir taksi yang membawa dua perempuan. Ia bukan ingin naik taksi tapi hanya sekadar iseng (mulai stres kayaknya ditinggal Julia).
Satu jam berjalan dengan membawa tumpuan yang besar membuat lelah dan letih Roma. Ketika mencoba bertahan dan beristirahat di emperan toko. Ia melihat sosok perempuan yang amat seperti Julia sedang bergandengan mesra dengan seorang cowok (dia atau bukan? Lanjut). Untuk memastikan, Roma dengan berani bak penyanyi dangdut yang menggombal datang menghadap ke dua orang yang ia lihat seperti Julia pada wanitanya.
Ternyata dia memang Julia. Julia tampak kaget melihat sosok Roma muncul di hadapannya. Ia ingin kabur, tapi Roma menghalangi.

"Julia, apa yang kamu lakukan dengan pria ini"
"Roma, kamu itu bukan siapa-siapa lagi bagiku, hubungan kita telah putus seiring kepergianmu menuju Italia. Sekarang, dia yang tampan ini telah menjadi kekasih baruku"
"Kamu benar-benar wanita *^&%$ (maaf pemirsa, kata ini terpaksa kami sensor)".

Dengan bangga, Julia membawa kekasih barunya pergi meninggalkan Roma. Sementara Roma yang kecewa terhadap Julia pergi dan tak kembali sembari membasahi tubuhnya dengan secangkir air mata. Ia sangat sedih dan tak sanggup membayangkan penghianatan besar yang diberikan Julia terhadapnya. Ia kemudian menuju ke bandara bermaksud untuk kembali menuju Italia. Namun tampaknya itu agak sulit karena ia sudah tak memiliki uang untuk membeli tiket pesawat.
Lama ia berpikir memikirkan cara untuk kembali ke Italia, tiba-tiba ia mendapatkan kabar paling pedih bahwa ibunya sekarat (kasian banget Roma,, hkzhkz). Ia pun dihadapkan dengan pikiran yang pendek yang membawanya ia terpaksa harus menjadi pencuri. Ternyata pula sasaran kegilaannya jatuh pada kekasih yang pernah menjadi dambatan hatinya, Julia.
Ia dengan tanpa ragu mencari Julia dan ia menemukan perempuan itu di sebuah toko. Ia mengikutinya hingga tiba di tempat yang sepi. Ia mencekam Julia. Sementara ia berusaha merampas semua harta kekayaan yang dimiliki Julia, tampak pria yang telah menjadi kekasih baru Julia datang menolongnya. Pertengkaran, perkelahian, adu jotos pun tak terelakkan lagi. Roma yang melihat ada sebuah pisau, kemudian meraihnya dan menusuk bagian dada pria itu yang membuatnya tergeletak tak berdaya. Julia yang masih terlihat ketakutan kemudian mencoba memukul Roma dengan batu yang ia genggam namun Roma bergerak dengan cepat kemudian melayangkan pisaunya dan menusuk Julia pula. Hal itu membuat Julia tak sadarkan diri.
Akibat kejadian itu, Roma tampak ketakutan. Tapi karena pikiran busuknya membuat ia tak peduli pada apapun hal itu (kejam plus bengis banget). Ia pun menuju bandara dan membeli tiket dengan uang yang ia dapatkan dari Julia.
Ketika Roma sampai ke Italia, menuju ke tempat tinggalnya. Ibunda telah terbaring abadi. Ia menangis histeris dan terus menyalahkan dirinya sendiri. Ia pun tanpa pikir panjang mencoba mengakhiri hidupnya. Hal itu pun terjadi, ia menusuk tubuhnya dengan pisau dan lompat ke jurang.  

SELESAI 

Wah, betul-betul cerita gila pemirsa. Semoga kalian tidak ikut gila karena cerita ini. Cukup sudah perjumpaan kita dalam acara menceritakan cerita yang diceritakan. Heheheheh.
Sampai jumpa di cerita berikutnya. Ada apa lagi dengan cerita selanjunya? Just wait for.
Ingat! Jangan lupa komentar dan like-nya pemirsa karena itu sangat membagun demi kemajuan cerita yang akan datang. See You on the Next Story.

Puisi : Alunan Cinta

Puisi : Alunan Cinta

Suara merdu di balik nurani
Menggapai cahaya yang dalam
Mengembang hati yang kering
Di bawah alunan cinta

Di atas dermaga cinta ku berlabuh
Menanti di balik kesendirian
Tuk mengagumi
Keindahan senyummu

Pantaskan aku
Menjadi labuhan cintamu
Menjadi orang teramat berarti
Yang berada di belaianmu

Ku memang bukan orang pantas
Namun ku berusaha
Tuk menjadi bayanganmu
Di bawah alunan cintamu

____________

Alhamdulillah, jadi juga puisi ini. Puisi yang berjudul ""Alunan Cinta" ini bukan untuk siapa-siapa tapi hanya sebagai pelengkap isi hati yang sedang merasakan kedamaian cinta.

Semoga kalian terkesan dengan puisi yang lumayan pendek ini. :-D
Sekali lagi. Jangan lupa tinggalkan jejak. Komentar atau Like adalah hal yang terpenting bagi aku.

Jika kalian suka dengan puisi ini, silahkan berbagi CINTA dengan share ke teman kalian yang lainnya....

Sabtu, 01 Juni 2013

Cinta = Air Mata (Cerita Pendek)

Cinta = Air Mata ( Cerita Pendek )
Selamat _______________________ (isi sesuai dengan keadaan saat Anda membaca cerpen ini, pagi, siang, sore, malam, subuh, whatever)
Apa kabar? Semoga baik, sehat dan selalu berada dalam tatapan yang sempurna. Aminnnnn..
Hari ini, dalam membuka pintu dunia yang sepertinya telah tertutup oleh jutaan mata yang sedang merasakan ke-GALAU-an. Aku akan menceritakan sebuah cerita (lumayan) pendek, sumpah! benar-benar pendek, ciyuusss.... Ingat! Setiap ada kalimat yang berada di dalam kurung => (___) berarti itu adalah kalimat lansung dari pengarang. Tunggu! Sudah pada tahu kan siapa pengarangnya? Jelas, pengarangnya adalah orang sudah dari tulisannya Anda baca :-D Orang yang insya Allah ganteng, cakep, tampan, beribawa, pintar, baik, soleh, rajin menabung dan tidak sombong (GubrakKKK).

Tanpa basa-basi lagi , sebelum pembacanya melarikan diri dan belum sempat membaca CERPEN ini, lansung saja kita pesan KTP, ehhh. maksudnya ke TKP. Let's go to story.....
Uuuppps,,,,, tunggu dulu! (apa lagi sih?) Cerpen ini adalah cerita billingual, jadi ada dua bahasa. Buat kalian yang kurang mengerti silahkan konsultasi lansung sama ABAH GOOGLE. Thanks..

Cinta = Air Mata

Kisah ini berawal dari seorang pasangan yang sedang memadu kasih (tenang! madunya masih madu asli). Sebut saja mereka adalah Rara dan Gilang (maaf,nama tidak disamarkan). Rara adalah gadis paling baik (semoga saja) tapi juga punya tipu muslihat yang super canggih, lebih canggih dari IPAD, I-PHONE atau saudara-saudaranya yang lain. Sedangkan Gilang adalah cowok tampan dan super tajir alias pengusaha paling kaya di kota itu (maaf, kota tidak disebutkan karena memungkinkan Anda untuk tertarik mengunjunginya) tapi dia juga agak bodoh, bahkan bodoh banget tapi super setia.

Rara dan Gilang sedang bercumbu mesra di sebuah taman bunga yang pasti banyak bunganya. Di tengah kemesraan mereka, tiba-tiba seorang bule yang kurang jelas keberadaanya itu datang dengan muka merah memanas. Gilang yang sementara sedang memegang tangan Rara dengan penuh kasih ditambah cuka dan diuleti dengansedikit bumbu pelengkap (loh, kok jadi kayak mau masak?). Bule itu lantas datang memisahkan mereka berdua.

"Woy, who are you? Why do you hold my girlfriend?" kata bule itu dengan logat Amerika-nya masih kental sambil melepaskan tangan Gilang yang tertempel rapi di atas tangan Rara.
"I don't know" balas Gilang yang sok mengerti perkataan bule itu."Sayang, siapa dia? datang ngga jelas lansung memisahkan kita. Lalu apalagi yang dikatakannya?" lanjut Gilang sembari bertanya kepada Rara.
"Tenang sayang, dia itu klien saya (tuh kan, bohong!)" Jawab Rara dengan lumayan penuh meyakinkan kata-katanya.

Saat itu, Gilang ingin mengurus bule itu dengan menghajarnya tapi karena tiba-tiba telponnya berdering dengan kencang yang hingga terdengar sampai bumi bagian selatan (wajar, telpon mahal kayaknya). Telpon itu berasal dari salah satu teman bisnisnya. Karena penting jadi dia harus datang untuk menemuinya.

"Sayang, nanti saya jelaskan semuanya. Cepat pergi, nanti teman kamu marah lagi" tangkas Rara.

Gilang pun meninggalkan Rara bersama bule yang diakui sebagai klien Rara. (Tenang pemirsa, ini masih awal belum klimaks, jadi ngga usah lebay).
Sementara Gilang pergi bertemu dengan teman bisnisnya. Rara dan bule itu melakukan aksinya (yuhuuu! asyik). Mereka berpegang erat dengan penuh kemesraan. Lagi rayu merayu bak pangeran dan cinderela yang kehabisan bensin ditengah jalan (ngga nyambung, tapi tak apalah..).

Di waktu yang sama, Gilang kemudian bertemu dengan teman bisnisnya yang ternyata merupakan seorang perempuan (tenang pemirsa, ngga usah kesal dulu.Gilang itu setia kok'). Perempuan itu sangat ganjeng, berusaha menarik perhatian mulus Gilang. Dia melakukan hal demikian karena tertarik dengan lagu Justin Bieber dan suka menyanyikan lagunya (ngga nyambung? memang). Maksudnya, dia tertarik dengan sesuatu yang ada di saku Gilang,sesuatu yang menumpuk dan "uncountable" (tidak mengerti kata itu,cari Abah Google :-P). Perempuan yang diketahui bernama Sonya itu berjuang dengan keras mendapatkan hati Gilang. Ia bahkan membanting tulang, habis itu membanting jantung. Namun, karena kesetiaan Gilang pada Rara yang sudah tidakmampu diungkapkan dengan kata-kata yang bermakna akhirnya membuat ia tidaksedikitpun berpaling dari Rara. Ia pun tidak segang-segang menolak kerja sama dengan Sonya yang padahal itu adalah kerja sama terbesarnya yang dapat membuat perusahaanya semakin maju (Gila pemirsa,Gilang itu super setia banget. Jadi malu aku sebagai pengarang. Maaf sedikit curhat!). Kerja samanya dengan Sonya pun ia batalkan karena menolak permintaan Sonya untuk menjadi dambatan hatinya.
Di tempat yang berbeda, Rara dan bule itu masih saja bermesraan. Mereka saling berpegang tangan dengan mesra bak pangeran dan permaisuri yang kehabisan bensin di tengah jalan (ngga nymabung,tapi tak apalah). Kemesraan mereka tak terlampau lama karena Rara harus meninggalkan bule itu lagi dengan alasan kantor.
“I’m sorry honey, I have to go right now! Because I have a job in my office.”  Ucap Rara menjelaskan maksud kepergiaannya.
“Never mind. Just call me later. This night!” Jawab bule itu sambil melempar senyum manisnya yang sebenarnya dari tadi asin itu.
Rara pun meninggalkan bule itu bersama yang diakui sebagai super pribadinya menuju ke kantor yang dimaksud (Tunggu dulu, pasti pemirsa bertanya-tanya, siapa sih nama bule itu? Baiklah, namanya Alexandro).

Supir pribadi yang dimaksud Rara ternyata merupakan korban selingkuhan (lain) darinya. Jadi, kalau disimpulkan dia bukan supir pribadi melainkanseorang pacar (gaswat! Playgirl bener!).
“Bubuh (nama panggilan sayang), siapa sih bule itu? Cipika-cipiki gitu. Aku kan cemburu!” Tanya selingkuhan Rara yang diakui sebagai supir pribadi dan namanya adalah Verik.
“Boboh (nama panggilan sayang juga), dia itu teman kerja aku kok. Wajar kali kalau bule itu cipika cipiki. Tidak usah marah gitu. Tenang, cuma kamu kok di hati aku.” Jelas Rara dengan perasaan yang sedikit grogi.

***

Malam akhirnya tiba,bulan yang sebelumnya bersembunyi dan sengaja menenggelamkan diri bermaksud menghargai matahari dalam menyinari dunia telah muncul bersama bintang yangbertebaran. Di rumah Gilang, ayah dan ibu Gilang, biar lebih mudah kita sebutsaja kedua orang Gilang memanggil anak tunggalnya (ayo tebak, siapa anak tunggalnya? Kalau tidak tau Anda tidak bolehmelanjutkan membaca) Pastinya Gilang. Mereka berkumpul di ruang keluargasedang rapat penting dalam membincangkan hal penting demi masa depan Gilang.Ternyata kedua orang tua Gilang telah menjodohkannya dengan sesosok perempuanyang menurut mereka tepat untuk Gilang. Perempuan yang cantik, sederajat aliassuper kaya, berasal dari kalangan bangsawan tentunya. Dengan tegas dan lantangGilang kemudian menolak perjodohan itu karena kesetiaannya pada Rara (sabar pemirsa, kita patut menghargaikesetiaan Gilang, dia itu tidak bodoh tapi bodoh banget).

“Pak, mak ,aku sangattidak setuju untuk dijodohin, ini sudah bukan jaman Siti Jubaidah kali. Akuudah nemuin cewek yang menurut aku paling cocok dan pantas buat aku nikahin.Dia itu Rara, anak tetangga jalan sebelah. Dia itu memang tidak kaya, tapi diacantik, anggun, super baik dan kalau melihatnya selalu mau muntah. Tapi ituyang membuat aku makin tertarik sama dia.” Jelas Gilang menolak dengan kerasbahkan lebih keras dari bongkahan batu yang baru di masak bibi tadi pagi.
Meski Gilang menolak,kedua orang tuanya masih bersih tegang untuk menjodohkan. Tapi karena Gilangtelah memiliki tekad yang baja atas kesetiaannya pada Rara, ia pun tidak kukuhuntuk menolak perjodohan itu. Kedua orang tua Gilang yang melihat kekuatan hatiGilang yang tak mudah ditaklukkan kemudian berkata bahwa jika Gilang tidaksetuju maka ia harus pergi dari rumah dan melepaskan semua barang-barang mewahpemberian orang tuanya. Tanpa pikir panjang. Gilang menyetujuinya dan ia relamelepaskan semua kehidupan mewahnya demi gadis yang dicintainya, Rara (sumpah, bodoh bener yah pemirsa).

Gilang pun keluar darirumahnya, melepaskan semuanya tapi tidak termasuk pakaiannya karena itu tidakboleh dilakukan (iih, pikirannya kotor!).Gilang dengan tetesan air mata yang mengambang kesana kemari menuju ke tempatRara. Sampainya tempat Rara, ia kemudian melihat lagi bule itu (udah tau kan namanya siapa?).

“Hi bro! What are youdoing here? Don’t you see this is my girlfriend’s place. Btw, why do you cry?”Kata bule itu dengan masih menggunakan logat Amerika yang kental sekental gula (perasaan gula tidak kental deh, nggapenting. Lanjutkan).
Gilang yang masihterlihat tegar, berusaha menyembunyikan air mata kepedihannya dan tanpameperdulikan bule itu. Rara yang saat itu ada di dalam rumah kemudian keluar.Ia melihat Gilang dengan wajah sedih melutut (kasiaaannnn).
“Sayang, apa yangterjadi? Kenapa wajahmu begitu terlihat sedih?” tanya Rara kepada Gilang dandengan jelas saat itu dia berada di dekat selingkuhan bule tapi karena tidakmengerti. Jadi tidak menjadi masalah.
“Kedua orang tuakumenjodohkan aku dengan wanita lain, tapi aku tolak dan aku memilih kamu.  Namun, yang jadi masalah dia mengusir aku dansekarang aku jadi miskin tanpa kemewahan lagi.” jelas Gilang.

Mendengar penjelasanGilang, tiba-tiba Rara berkata bahwa itu adalah urusan Gilang dan sama sekalibukan urusannya. Dia sama sekali tidak peduli dengan masalah Gilang. Bahkan disaat itu juga dengan jelas yang menjelaskan bahwa bule itu adalah pacar dia.Dia memutuskan Gilang dengan sepihak karena alasan Gilang tidak keren lagi (cewek stres, betul-betul tidak punya hati,tapi tenang pemirsa ngga usah ikut emosi).

Disaat itu juga Gilang kemudian tambah histeris bahkan hampir pinsang dibuatnya. Dia tidak sadar bahwa selama ini dia hanya dijadikan mainan oleh Rara. Dia benar-benar kecewa. Rara dan bule itu pun masuk dalam rumah meninggalkan Gilang terpaku rapat di atas rumput menangis histeris. (cengeng amat).

Dalam waktu yang hampir bersamaan. Verik datang juga di tempat Rara. Dengan bingung Veri melihat Gilang menangis histeris di depan tempat Rara. Tapi ia mengabaikannya karena menganggap Gilang sebagai orang gila.

Verik pun menuju ke depan pintu tempat Rara, mengetok sebentar karena lama tidak dibuka ia kemudian menggedor-gedor pintu hingga seperti seorang maling kemalaman. Rara berdua dengan Si bule kemudian tampak di balik pintu itu, berpelukan erat. Verik dengan wajah geram memerah, panas membara ditabur bedak merica dan diaduk rata hingga mendidih (tuh kan, masak lagi).

"Bubuh? Apa yang kamu lakukan dengan bule ini? Hey, who are you? Why do you come here?" Tanya geram Verik kepada Rara dan Alexandro.
"I'm her boyfriend and who are you?" tangkas Alexandro marah.
"What? Bubuh, inikah yang kau namakan teman kerja itu? kita putus. And for you. she is my girlfriend also but now we are break." ucap Verik kemudian pergi meninggalkan Rara dan bule itu.
"Is it right? Honey, i want to break up now!, good bye!" Kata Alexandro dengan penuh kemarahan dan lanjut menampar pipi Rara yang katanya halus itu. Kemudian bule itu juga pergi.

Rara yang ditinggalkan dua cowok sekaligus karena kebodohannya sendiri. Kemudian ia masuk ke dalam kamar dan menangis dengan histeris. Sementara itu, Gilang masih saja menangis histeris.

_____________Selesai______________

Akhirnya ceritanya selesai juga yah. Gimana pemirsa? Sudah pada capek yah membacanya. Ehhh, semoga ada hikmah yang bisa dipetik dalam cerita di atas.

Sebelum pergi. Jangan lupa tinggalkan jejak yah. Komentar atau Like karena itu penting banget buat hidupku. Kalau kalian suka cerita ini. Tolong di share yah.. biar orang lain pada tahu bahwa kadang-kadang Cinta = Air Mata.

Sudah dulu pemirsa. Aku mau ngeteh plus ngemilk dulu.... Semoga hari kalian menyenangkan, amin...

Puisi : Langkah yang Ku Rindu

Menyambut perpisahan pelajar SMA se-Indonesia. Saya akan menyajikan sebuah puisi yang mengingatkan kita kembali pada sosok yang kita akan rindukan itu. Sosok pelajar yang menjadi kakanda kita selama ini. Simak dengan baik yah puisinya.



Masih teringat dengan saat itu
Kau datang dengan kaki yang kaku
Menyusuri setiap lorong kehidupan
Menuju lembar kisah masa depan
Tapi, masih sadarkah engkau?
Langkah semangat itu kini kan pergi
Langkah yang membawa sejuta harapan
Bersama mimpi dan angan-angan
Tapi, tahukah kau?
Seragam yang kau unggulkan dahulu
Kini kan kau hempaskan dari bahumu
Wajah ceria yang haus ilmu
Kan bergerak jauh menuntut jemu
Wahai kakandaku,
Sahabat dengan langkah yang ku rindu
Ketika langkahmu telah berpandu
Kiranya kau tak lupa pada kami
Kami yang duduk silaturahmi
Wahai kakandaku,
Kakak dengan langkah yang ku rindu
Selamat jalan, perpisahan bukanlah akhir
Melainkan awal menuju persaudaraan
Bersama kami dan pendidik lainnya

There is not Reason, Why Do I Still Love You?

There is not Reason, Why Do I Still Love You Hi my princess?
How are you today?
I'm only want to say, I hope you can be healthy...

Sometimes you listen that I love you.. why?
Why do I LOVE YOU?
You're beautiful? No!
You're rich? Of course, No!
You're kind? No!

As a matter of fact, I don't know
why do I LOVE YOU?

That feeling love is only in my heart but i never want to know, why it been there? I want to ask someone but I think that it is not important. I just want to give you reason why it been there? Maybe it wants? maybe it likes? or maybe it cares? whatever you say... :-P

Whenever, I  always smile for you, you're always respond my smile. I'm smiling and you're seeing me? Is it love? I don't know. Now, It's time to take your achievement (not important :D)

Well, I have came to your home and look you with another man. I'm jealous. Do I don't love you? No! I'm like that because I do love you but is it love when you with him and like "something". I think, you can guess it what I mean?  Once again, is it answer for your question? why do I LOVE YOU? just guess it because I don't know.

I gave you some flowers when Valentine Day. I gave you some gifts when your birthday. I gave you surprised in special day. I asked you for dinner, breakfast, lunch, and whatever. Is it love? I don't know

I always care you when you not feeling fresh, I always attend when you need me. I always come to see your condition. I always try to make you happy when you feel sad. I always wipe your tears when you cry. I never forgot to pick you when you want to go something place. Is it love? I don't know

Saturday night. Whats going on with this night? I think, you know it. This night is a special night for someone who wants to hanging out with their girlfriend/boyfriend. Don't kiss your monitor :D. I'm like the other. I went to some places, like flower park? special restaurant? special cafe (it's same)? beach (you have to think about this)? or another place. Is it love? I don't know

I have written some sentences but there are not special quotes for answer your question. Why do I LOVE YOU? There is an answer. That is "I don't know". What did you mean? Thinking?

I have asked someone but they were only nodded. Not important.

Alright. It seem that. It is true. It is real. I just want to say "THERE IS NOT REASON FOR EXPLAIN WHY DO I LOVE YOU?" I Love You because that is our fate.

I'm Coming Back

Hello world!!!
Mungkin beberapa bulan ini "article" di dalam blog ini mulai kandas alias tidak ada. Saya juga tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi. Sesuatu yang mungkin bisa menjadi penyebab itu semua adalah "busy". I'm so busy guys. I have many assignments. Forget it.

Sekarang waktunya aku harus come back.. Kembali nge-post sesuatu di blog ini. Blog diary yang aku punya.

I'm Coming Back

Sebenarnya kalau kalian ingin tahu kenapa saya sampai malas nge-post lagi di blog ini tidak lain karena pengunjung. Saya merasa gagal melihat pengunjung blog ini sangatlah sedikit. Tapi, ketika matahari tiba-tiba terbit lagi dalam kehidupanku, aku mulai ingin melupakan itu semua. Sekarang pikiran saya tidak harus terpaku lagi pada pengunjung. Saya hanya ingin memikirkan artikel apa yang menarik yang harus saya post disini. Pengunjung itu akan datang dengan sendirinya jika artikel dalam blog ini menarik. Saya harus berpikir seperti itu. "I have to think like that"

Visitor is really important but the most important is interesting article.
So, I have to make many articles and make visitor come themselves.

I'm coming back, I want post again. Post, post and post again.